Ayokencan.com – Ada banyak teknik angle fotografi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan jepretan foto yang lebih berkualitas dan lebih menarik dari biasanya. Salah satunya adalah teknik Birds Eye View yang bisa merubah cara kamu memandang sebuah objek atau landscape dari yang biasa ke sesuatu yang terasa berbeda dan menarik. Sesuai dengan namanya, teknik fotografi ini akan mengambil sudut pandang dari atas untuk memotret objek foto seolah-olah burung yang sedang terbang tinggi.
Melalui angle Birds Eye View seperti ini, kamu bisa menghasilkan detail-detail kecil dan membuat pola yang tidak terlihat dari mata lantai jadi jelas dan memunculkan komposisi visual yang lebih kuat. Gaya foto Birds Eye View ini tidak hanya cocok untuk foto landscape dan arsitektur saja, tapi juga cocok untuk flat lay, makanan dan objek sehari-hari dengan sudut dan ketinggian tertentu. Lalu, bagaimana cara mengambil gambar dengan teknik Birds Eye View? Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai.
Tips Mengambil Gambar dengan Teknik Birds Eye View
Berikut adalah beberapa tips mengambil gambar dengan teknik Bird Eye View:
Also Read
1. Menggunakan Shutter Speed Tinggi dan ISO Rendah
Cara mengambil gambar yang berkualitas dengan teknik Bird Eye View adalah menggunakan shutter speed yang tinggi. Bukan tanpa alasan, ketika kamu mengambil gambar dari atas, goyangan sekecil apapun bisa membuat hasil foto menjadi buram. Maka dari itu, kamu bisa menyesuaikan shutter speed minimal 1/250 detik atau lebih cepat tergantung seberapa tinggi titik pandang dan seberapa banyak getaran di lokasi.
Selain itu, kamu juga bisa menjaga tingkat ISO tetap di level rendah agar bisa membantu gambar tidak banyak noise atau butiran kasar yang mengganggu detail. Kalau cuaca cukup terang dan cahaya alami memadai, kamu bisa memilih ISO 100-400 agar warna dan tekstur tetap bersih. Namun, bila cahaya agak sedikit redup dan shutter speed tinggi saja tidak cukup, kamu bisa menaikkan ISO sedikit secara bertahap sembari tetap memastikan gambar cukup terang dan detail tidak hilang karena noise.
2. Mencari Titik Pandang Tinggi yang Aman dan Stabil
Salah satu cara mengambil gambar dengan teknik Bird Eye View adalah dengan mencari titik pandang tinggi yang aman dan stabil. Titik pandang bisa berupa balkon, rooftop, tangga tinggi, dek gedung atau bahkan hanya sekedar bangku tinggi. Pastikan juga terdapat ruangan yang cukup untuk bergerak tanpa resiko jatuh dan permukaannya tidak licin atau tidak rata.
Selain itu, kestabilan kamera juga sangat penting agar foto Bird Eye View tetap tajam dan jelas. Kamu bisa memanfaatkan tripod yang kokoh, monopod, atau bahkan permukaan datar yang kuat untuk membantu mengurangi goyangan akibat angin maupun getaran tubuh.
3. Memanfaatkan Komposisi, Simetri dan Pola
Untuk cara mengambil foto dengan teknik Bird Eye View berikutnya adalah memanfaatkan komposisi, simetri dan pola. Dalam teknik Bird Eye View, komposisi bisa jadi elemen pembeda diantara foto yang biasa saja dan yang benar-benar menarik mata. Sementara itu, simetri adalah salah satu cara efektif untuk membuat foto menjadi lebih seimbang dan estetis dengan menempatkan objek maupun elemen di bagian kiri dan kanan frame saling mencerminkan satu sama lain.
Berbeda lagi dengan pola yang bisa menjadi titik fokus yang kuat jika ditangkap dari sudut atas, misal dari barisan atap rumah, paving yang berulang dan garis jalan atau tanaman di taman. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kombinasi pola dan simetri dengan memilih objek yang memecah pola.
Misalnya, sebuah elemen berbeda warna atau berbeda untuk bentuk di antara barisan yang seragam. Hal ini akan memberikan fokus tambahan dan membuat mata penonton menjadi tertarik untuk menelusuri frame lebih dalam.
4. Cahaya dan Waktu Pemotretan
Cahaya menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan ketika akan memotret gambar. Maka dari itu, kamu juga harus mempertimbangkan cahaya dan waktu pemotretan saat ingin mengambil gambar dengan teknik Bird Eye View. Waktu pemotretan mempunyai peran besar dalam menentukan atmosfer dan kualitas cahaya dalam foto.
Kamu bisa mempertimbangkan waktu tertentu seperti golden hour, yaitu sekitar satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam. Cahaya di waktu tersebut cenderung lebih lembut, hangat dan bayangannya lebih panjang sehingga detail dan tekstur dari atas cenderung terlihat lebih drastis dan seimbang.
Selain golden hour, kondisi cuaca juga turut berpengaruh terhadap hasil foto. Langit mendung atau awan tipis bisa membantu melembutkan cahaya yang keras dan mengurangi kontras berlebih.
Sedangkan cahaya terang di siang hari cenderung menghasilkan bayangan yang tajam dan warna yang terlalu pucat. Apabila kamu memilih waktu di siang hari, kamu bisa mempertimbangkan lokasi dengan area yang teduh atau menggunakan reflektor agar cahaya tidak langsung menyorot objek secara berlebihan.
5. Memperhatikan Penggunaan Aperture dan Depth of Field
Langkah terakhir yang tidak kalah penting untuk menghasilkan foto dengan teknik Bird Eye View adalah menggunakan aperture dan depth of field. Pengaturan aperture sangat berpengaruh terhadap seberapa banyak area dalam frame yang tampak tajam dibanding yang tampak blur. Apabila aperture dibuka lebar, area depth of field akan menjadi lebih dangkal sehingga hanya objek yang dekat dengan titik fokus saja yang benar-benar terlihat detail.
Nah, efek blur di latar belakang ini sering dimanfaatkan saat kamu ingin menonjolkan objek utama dengan teknik foto Bird Eye View, seperti makanan atau elemen dekoratif. Namun, jika kamu ingin memotret lanskap atau area dengan banyak elemen di berbagai jarak, menggunakan aperture yang agak kecil akan membuat area depth of field menjadi lebih besar.
Itulah dia beberapa cara mengambil gambar dengan hasil yang berkualitas dengan teknik Bird Eye View. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu dalam menghasilkan foto yang ciamik dan berkualitas, ya.












